Archive for Desember 2008

9 dari 10

Waktu disini menunjukan pukul 18.42.17
hmm. . .
abis mandi, shalat maghrib, terus tadarus bentar..

terus buka laptop, yo terus ketik ketik ketik...tik tik tik tik tik bunyi hujan di atas genting...
Tapi enggak hujan..tetep terang benderang..

hemmm...mau ngapa2 males...tak tau kenapa...mau tau kenapa? Coba tanya rumput yang bergoyang..

oya, ngomong ngomong nich, kemarin ikutan diksar kopsis..(waduwh promosi)..ada beberapa hal yang sangat membuat kepikiran. Aku lupa materi keberapa, itu ada yang menyampaikan, bahwa 9 dari 10 rejeki itu datangnya dari perdagangan. Hummm...jadi teringat Rasulullah. Rasulullah menikah dengan Siti Khatidjah karena Siti Khatidjah kagum dengan kepribadian Rasulullah saat berdagang. Wow, menakjubkan sekali kan. Saat itu Rasulullah masih berumur 25 tahun. Tapi disini kita tidak akan membicarakan tentang sejarah Rasulullah.

Hari gini masih menganggur...??humm . . ., enggak ah...cobalah cari part time...coba asah ketrampilanmu...melanjutkan yang aku tulis di atas tadi, kalo di pikir2 bisa juga..9 dari 10 rejeki datangnya dari perdagangan. Menurutku sih bisa juga, karena dalam perdagangan mempunyai resiko yang sangat besar. Sehingga membutuhkan usaha yang maksimal. Dalam perdagangan, yang paling utama adalah kejujuran. WOW!! sesuatu yang terlihat mudah, tapi sangat sulit. Iya to?? tapi jarang orang yang bisa jujur 100%. lihat aja hal yang kecil, seperti dagang bensin. Masih aja dicampur dengan minyak tanah..mungkin jujur itu menyakitkan, tapi mendatangkan kemudahan..(iya ga ya??)

Oya, ingat...jangan Riba...Allah sangat melarang Riba. Emang sih, untung nya bisa 2 kali lipat, tapi kalo haram, ya sama aja boong. Iya tho??

waduh, dah jam 19.15.09 nich, aku mau pergi dulu yaw...

sandiwara??

hummmm....sebelum pergi, ndengerin musik di laptop ah...

playlist lagu sampe ke lagu “Panggung Sandiwara”...

“Dunia ini, panggung sandiwara, ceritanya mudah berubah...”
aku mencoba berpikir sejenak, .... iya juga ya??

Kita hidup di dunia ini bagai main sandiwara...

coba kita bayangkan, dalam sebuah pementasan suatu drama atau film, ada beberapa tokoh, ada sutradara, pasti ada juga alur ceritanya yang tertuang dalam naskah. Kita ibaratkan seperti ini..anggap saja kita adalah salah satu tokoh yang bermain dalam film tersebut. Tentu saja kita harus tau alur ceritanya serta dialognya. Anggap saja Al-Qur'an sebagai naskah kita. Karena disana kita sudah dituntun oleh Allah SWT dalam jalan yang benar. Lalu, anggap Allah SWT sebagai Sutradara.

“setiap insan, punya satu peranan, yang harus kita mainkan...”

begini, kita sudah mempunyai naskah, kita harus mempelajari naskah tersebut. Setelah itu, kita memainkan suatu peran. Kita harus memainkan peran tersebut secara maksimal dan harus sesuai naskah. Andaikan saja, kita keluar dari naskah tersebut, pasti sutradara kecewa kan. Sama saja saat kita mempunyai suatu petunjuk (Al-Qur'an), namun kita tidak sesuai dengan yang ada dalam Al-Qur'an, pasti Allah akan kecewa dengan kita. Hummm......


Ok?
Jangan siakan hidupmu, mungkin saat ini adalah saat terakhirmu...

Time is Running Out!!!

Wah, kalo di rasa2, waktu itu cepat sekali. Bayangkan saja, rasanya baru aja masuk sekolah, udah bel pulang sekolah. Rasanya, waktu itu datangnya seperti kilat. Hanya terlihat sekejap mata. Ok, kita coba memikirkan tentang waktu yang telah kita lalui dan akan kita lalui..


Kemarin Adalah Pengalaman

hummm... sebagian orang mengatakan bahwa orang yang selalu melihat kebelakang adalah orang – orang yang menyerah atau tidak maju. Ibaratnya, (katanya), orang naik motor sering – sering lihat spion (lihat kebelakang), tandanya mau berhenti atau mau belok. Tapi, tunggu dulu... bukan berarti kita tidak boleh lihat kebelakang. Begini, waktu yang sudah kita lalui itu jadikan sebuah pengalaman. Dan pengalaman itu adalah guru yang paling baik. Cobalah kita melihat kebelakang, apa saja yang pernah kita lakukan. Apa saja yang pernah kita perbuat. Jika memang kita belum melaksanakan itu dengan baik, cobalah kita perbaiki. Kita tepis pernyataan yang menyatakan orang naik motor sering – sering lihat spion tandanya mau berhenti. Kita rubah saja, orang naik motor sering lihat spion tandanya dia waspada, konsentrasi, jangan – jangan ada yang mau menyalip atau menyerempet. Keledai aja tidak pernah terperosok ke dalam lubang dua kali. Masa kita disamakan sama keledai?? ya enggak lah...bilang aja, jalan yang dilalui keledai udah di aspal, jadi gak ada lobangnya...hha


Hari Ini Harus Lebih Baik Dari Hari Kemarin

Yupz...hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Setelah kita belajar dari pengalaman, marilah kita coba melakukannya dengan lebih baik dan lebih sempurna. Kerjakan segala sesuatunya dengan ikhlas. Jangan lupa di awali dengan basmallah, dan niatkan hanya untuk Allah SWT. Insya Allah apa yang kita kerjakan hari ini bermanfaat. Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Jangan jadi orang yang memanfaatkan orang lain. Iya tho?? jadi semakin hari kita semakin meningkat, bukan malah semakin menurun. Jangan sampai hari ini sama saja dengan hari kemarin. Itu tandanya orang yang merugi. Atau malah hari ini lebih buruk dari kemarin. Itulah orang – orang yang celaka. Jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan semoga kita semua termasuk orang – orang yang beruntung.


Hari Esok Adalah Rahasia ALLAH SWT

yahh.. kita tidak akan tahu apa yang terjadi esok. Yang hanya bisa kita lakukan adalah berdoa, semoga hari esok kita masih di izinkan untuk melihat dunia kembali. Menghirup udara segar, dan berjumpa kembali dengan teman – teman. Kita tidak tahu kapan kita 'dipanggil' untuk kembali menghadap. Jadi lakukan hal yang terbaik pada hari ini, dan jangan lupa persiapkan diri kita untuk perjalanan yang panjang.


“ Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali oarang – orang yang beriman dan beramal shaleh dan nasihat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat nasihati supaya menetapi kesabaran “ (Q.S. Al-Asr)